Keutamaan Ramadhan dan Al-Qur’an: Hikmah Pengajian MWC NU Pagedangan

 

Pengajian MWC NU Pagedangan yang dihadiri Ketua PWNU Banten KH. Abi Hafis (berpeci putih)

WANGSAKARA.COM, PAGEDANGAN – Majlis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Pagedangan menggelar pengajian rutin bulanan di Aula Desa Cijantra, Sabtu (15/02/2025). Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat, unsur Babinsa, ormas, serta lembaga-lembaga yang ada di Kecamatan Pagedangan, seperti IPNU, IPPNU, Muslimat NU, Fatayat NU, Ansor, dan Banom-Banom MWC NU Pagedangan yang antusias mengikuti acara keagamaan tersebut.

Kepala Desa Cijantra, Damanhuri, menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada pihaknya sebagai tuan rumah. “Kami merasa terhormat bisa menjadi tempat berlangsungnya pengajian ini. Selain itu, kami juga memohon maaf jika terdapat kekurangan dalam penyelenggaraan acara ini,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Teknis Kecamatan Pagedangan, Mad Yani, S.IP, yang mewakili Camat Pagedangan, memberikan informasi terkait pelayanan administrasi kependudukan. Ia menyampaikan bahwa sejak 3 Februari 2025, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil telah membuka loket layanan di Pagedangan. “Alhamdulillah, kini masyarakat tidak perlu lagi pergi ke Tigaraksa untuk mengurus KTP, Kartu Keluarga, Akta Kelahiran, atau Akta Kematian. Silakan datang langsung ke Kecamatan Pagedangan,” ungkapnya.

Ketua MWC NU Kecamatan Pagedangan, H. Moh Romli, mengungkapkan kebahagiaannya atas terselenggaranya pengajian ini secara berkelanjutan. Ia mengapresiasi seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam kelangsungan acara ini.

KH Diding Taqiudin sedang menyampaikan tausiah

Ketua PWNU Provinsi Banten, KH. Abi Hafis Gunawan, dalam sambutannya menegaskan bahwa NU selalu sejalan dengan pemerintah. “Politik NU adalah politik kebangsaan. Sejak berdirinya, NU tidak pernah bertentangan dengan pemerintah. Fokuslah pada kemaslahatan umat, pada kebenaran, dan jangan memperkeruh keadaan. Orang NU itu santai, tapi tetap merangkul, tidak memukul. Karena NU memahami pentingnya hati yang baik, sebab jika hati baik, maka seluruh jasad juga akan baik,” tuturnya.

Dalam tausiah yang disampaikan oleh KH. Diding Taqiudin, ia membahas tentang keistimewaan bulan Ramadhan, bulan diturunkannya Al-Qur’an. “Segala kebahagiaan dunia dan akhirat ada dalam Al-Qur’an. Ramadhan juga merupakan bulan ijabah, bulan di mana doa-doa dikabulkan. Perbanyaklah berdoa di bulan ini, karena hasilnya akan terlihat dalam 11 bulan setelahnya. Namun, doa dikabulkan sesuai kehendak Allah SWT, bukan kehendak kita. Bisa jadi di dunia, atau nanti di akhirat,” jelasnya.

Selain itu, Kyai Diding juga mengulas sebuah hadis tentang empat golongan yang dirindukan surga, yakni orang yang membaca Al-Qur’an, menjaga lisan, memberi makan orang yang lapar, dan berpuasa di bulan Ramadhan.

Pengajian rutin ini berlangsung khidmat dan penuh hikmah, diakhiri dengan doa yang dipimpin oleh Ketua Ranting NU Desa Cijantra. Acara ini diharapkan semakin mempererat ukhuwah Islamiyah serta memperkuat keimanan masyarakat dalam menjalankan ajaran agama Islam.


Posting Komentar untuk "Keutamaan Ramadhan dan Al-Qur’an: Hikmah Pengajian MWC NU Pagedangan"