GERAKAN SOSIAL DI ERA DIGITALISASI TEKNOLOGI: PERLAWANAN MASYARAKAT PESISIR TANGERANG UTARA TERHADAP PROYEK PIK 2

Oleh : Sugandi Itra
Ketua FAMTU (Forum Aspirasi Masyarakat Tangerang Utara
Dosen Universitas Pembangunan Indonesia Teluknaga

Sejarah dan Dinamika Gerakan SosialGerakan sosial telah menjadi bagian penting dari sejarah perubahan sosial di berbagai belahan dunia. Sejak Revolusi Prancis pada abad ke-18, gerakan sosial muncul dengan latar belakang yang beragam, dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, politik, ekonomi, dan budaya. Di Indonesia, gerakan sosial kerap kali muncul sebagai respons terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap tidak berpihak kepada kepentingan rakyat.

Di era digitalisasi teknologi saat ini, kemajuan teknologi informasi memungkinkan masyarakat untuk mengakses informasi dengan cepat dan luas. Hal ini mempercepat proses mobilisasi massa dan penyebaran kesadaran kolektif. Contohnya adalah gerakan sosial yang menentang proyek reklamasi dan pembongkaran pagar laut di pesisir utara Banten, yang menjadi viral di media sosial dan memicu solidaritas dari berbagai elemen masyarakat.

Faktor-Faktor Pendorong Gerakan Sosial

Urbanisasi

Proses urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk dari desa ke kota, menciptakan interaksi yang intensif di antara individu dari berbagai latar belakang sosial, budaya, dan ekonomi. Di kota-kota besar, pertemuan ini mempermudah terbentuknya organisasi dan komunitas yang memiliki tujuan bersama, menjadi titik awal lahirnya gerakan sosial.

Industrialisasi

Industrialisasi menyebabkan konsentrasi tenaga kerja di kawasan industri, yang kemudian mendorong terbentuknya serikat pekerja. Gerakan buruh menuntut hak-hak ekonomi dan sosial mereka menjadi cikal bakal banyak gerakan sosial modern, yang sering kali dipicu oleh ketidakadilan dan kesenjangan sosial.

Peran Mahasiswa

Mahasiswa, sebagai agen perubahan, sering kali menjadi pelopor gerakan sosial. Lingkungan kampus mendorong diskusi kritis dan kesadaran politik. Dengan dukungan teknologi digital, gerakan mahasiswa kini lebih mudah menyebarkan informasi melalui media sosial seperti TikTok, Instagram, Facebook, dan WhatsApp, yang mempercepat mobilisasi massa.

Kasus Gerakan Sosial di Tangerang Utara

Salah satu gerakan sosial yang sedang berkembang adalah penolakan masyarakat pesisir utara Banten terhadap proyek PIK 2. Masyarakat, bersama TNI AL, melakukan aksi pembongkaran pagar laut yang dianggap merugikan lingkungan dan mengancam mata pencaharian nelayan. Kholid Miqdar, seorang nelayan yang vokal dan cerdas dalam menyuarakan aspirasi masyarakat, menjadi simbol perlawanan ini.

Gerakan serupa juga terjadi di Pulau Rempang, di mana masyarakat adat menolak penggusuran yang mengancam kampung-kampung tua mereka. Menurut Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), Pulau Rempang memiliki 16 kampung adat yang telah ada sejak 1720, dengan sejarah panjang yang terkait dengan Kesultanan Riau-Lingga.

Pada 1 Februari 2025, terjadi aksi unjuk rasa besar-besaran di Desa Muncung, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang. Aksi ini dihadiri oleh berbagai tokoh pergerakan nasional, organisasi masyarakat, dan aliansi masyarakat setempat, dengan tuntutan utama pembatalan proyek PIK 2. Masyarakat merasa proyek ini menyebabkan banjir akibat saluran irigasi yang tertutup oleh aktivitas proyek. Aksi ini menunjukkan bahwa gerakan sosial tidak lagi bersifat lokal, melainkan telah berkembang menjadi gerakan nasional yang menuntut perhatian langsung dari pemerintah pusat.

Tantangan dalam Gerakan Sosial

Sejarah menunjukkan bahwa gerakan sosial sering kali menghadapi tantangan besar, mulai dari represi pemerintah hingga risiko kehilangan nyawa. Namun, semangat untuk memperjuangkan keadilan sosial tidak pernah padam. Gerakan sosial di Indonesia, dari masa kolonial hingga era reformasi, menunjukkan bahwa perlawanan terhadap ketidakadilan selalu menemukan jalannya.

Gerakan sosial di era digital tidak hanya mengandalkan aksi fisik di lapangan, tetapi juga memanfaatkan kekuatan media digital untuk membangun opini publik, menggalang solidaritas, dan menekan pengambil kebijakan. Dengan demikian, gerakan sosial di era ini menjadi lebih inklusif, cepat, dan efektif dalam menyuarakan aspirasi rakyat.

Penutup

Gerakan sosial di pesisir utara Banten dan Pulau Rempang adalah cerminan dari semangat perjuangan masyarakat untuk mempertahankan hak-hak mereka. Di era digital, kekuatan teknologi informasi menjadi alat penting dalam mempercepat perubahan sosial. Tantangan yang dihadapi tidak mengurangi semangat masyarakat untuk terus berjuang demi keadilan, lingkungan, dan hak asasi manusia.


Posting Komentar untuk "GERAKAN SOSIAL DI ERA DIGITALISASI TEKNOLOGI: PERLAWANAN MASYARAKAT PESISIR TANGERANG UTARA TERHADAP PROYEK PIK 2"