Belajar Sambil Berkarya, Siswa SMA Negeri 17 Tangerang Praktik Membatik

Peserta sedang mendengarkan materi yang disampaikan oleh H.Ali Taba

Tangerang – Siswa kelas XII MIPA 1 hingga XII MIPA 3 SMA Negeri 17 Kabupaten Tangerang mengikuti kegiatan pengenalan membatik di Kampung Budaya Kemuning, Kamis (20/02/2025). Kegiatan ini merupakan sesi ketiga, setelah sebelumnya siswa kelas XII IPS telah mengikuti kegiatan serupa pada Kamis dan Jumat yang lalu.

Kegiatan ini dipandu oleh guru seni dan budaya, Ibu Wahyuni Damayanti. Dalam wawancara, beliau menyampaikan bahwa selain diberikan teori membatik, para siswa juga langsung mempraktikkannya. “Di akhir sesi, siswa membawa pulang hasil batik buatan mereka sendiri, yang juga menjadi bagian dari penilaian ujian praktik mata pelajaran seni budaya,” ujar Ibu Wahyuni.

Pada hari ini, peserta yang mengikuti kegiatan adalah siswa kelas XII MIPA 1, XII MIPA 2, dan XII MIPA 3, sementara untuk besok giliran kelas XII MIPA 4. Yang membuat sesi kali ini lebih meriah adalah adanya iringan musik dari sebuah band yang membawakan lagu-lagu populer serta lagu-lagu lawas, sehingga suasana semakin ceria dan penuh semangat.

Di awal sesi, Kang H. Ali memberikan pemaparan mengenai sejarah Kampung Budaya Kemuning serta sejarah batik. Menurutnya, batik bukan sekadar busana, tetapi juga memiliki nilai filosofis yang dalam bagi bangsa Indonesia.

Setelah itu, para siswa mengikuti tahapan membatik, dimulai dari menggambar motif, mencanting, memberi warna, proses waterglas, pengeringan, perebusan (rorod) untuk menghilangkan lapisan waterglas, hingga penjemuran. Setelah seluruh proses selesai, batik hasil karya siswa siap dibawa pulang.

beberapa peserta memamerkan batik hasil karyanya

Di sela-sela proses pengeringan setelah waterglas, peserta juga diberikan materi tentang sejarah seni dan budaya Tangerang. Untuk menambah antusiasme siswa, panitia mengadakan kuis interaktif seputar sejarah Tangerang. Beberapa siswa bersemangat maju ke depan untuk menjawab, meskipun ada yang mengalami kesulitan karena gugup. Namun, beberapa siswa berhasil menjawab dengan benar dan mendapatkan suvenir berupa totopong, selendang, atau barang lain berbahan kain batik khas Tangerang.

Salah satu siswa, Naila dari kelas XII MIPA 2, berhasil menjawab pertanyaan tentang nama Sultan Banten ke-3 yang menerima tiga pangeran dari Sumedang. Sementara itu, seorang siswa lain, Brilliant Naufan Hanif dari kelas XII MIPA 1, dengan percaya diri menjawab dengan tepat saat ditanya tentang nama lokasi kegiatan yang sedang mereka ikuti, yaitu Kampung Budaya Kemuning.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para siswa tidak hanya memahami proses membatik, tetapi juga semakin mencintai dan melestarikan budaya Indonesia.


Posting Komentar untuk "Belajar Sambil Berkarya, Siswa SMA Negeri 17 Tangerang Praktik Membatik"